Indikator ini mencerminkan jumlah penyimpangan standar. Indikator tergantung dari keadaan pasar. Kalau pasar tidak stabil maka fluktuasi meningkat atau menurun selama peiode stabilisasi.
Garis Bollinger ditempatkan sama pada grafik harga atau indikator. Ciri khas indikator ini - di limit atas dan bawah selama peiode stabilisasi harga tetap pas. Kemungkinan perubahan meningkat ketika dinamika fluktuasi diaktifkan.
Kepesatan perubahan harga terlihat setelah penytuan dua garis. Kalau harga tidak dapat bertahan dalam kisaran ditentukan maka kecenderungan akan berlanjut. Proses sebaliknya pemutaran tren terjadi ketika pasang-surut eksternal diikuti oleh fenomena sama yang internal. Pergerakan harga yang berasal dari satu garis justru mencapai limit berlawanan.
Struktur garis Bollinger mencakup 3 garis yang terdiri dari garis atas, bawah dan menengah. Garis menengah (Middle Line) dimaksudkan untuk menandai keadaan grafik rata-rata bergerak dalam kisaran tertentu dalam jangka waktu tertentu.
Garis menengah mencerminkan mode rata-rata bergerak umum, dimana S (sejumlah) = CL (harga penutupan) * X (jumlah periode). Untuk menampilkan baris teratas (TOP), pedagang Forex harus menentukan pemindahannya ketika garis ini meningkat. Baris teratas = indikator garis menengah + indikator sejumlah standar deviasi yang dibesarkan. Garis bawah dihitung dengan cara sebaliknya: indikator dasar rata-rata dikurangi jumlah standar deviasi.
Sejumlah Standar Deviasi (SD) dihitung dengan menjumlahkan harga penutupan pada jangka waktu tertentu. Untuk menhitungkan parameter garis di perbatasan secara optimal akurat, kita menyarankan untuk berdasarkan data selama 20 periode indikator rata-rata bergerak (Middle Line) serta dua Standar Deviasi. Kalau lebih kurang dari 10 periode dipelajari, efektivitas garis bergerak rata-rata tidak cukup informatif.
Indikator ini mencerminkan jumlah penyimpangan standar. Indikator tergantung dari keadaan pasar. Kalau pasar tidak stabil maka fluktuasi meningkat atau menurun selama peiode stabilisasi.
Garis Bollinger ditempatkan sama pada grafik harga atau indikator. Ciri khas indikator ini - di limit atas dan bawah selama peiode stabilisasi harga tetap pas. Kemungkinan perubahan meningkat ketika dinamika fluktuasi diaktifkan.
Kepesatan perubahan harga terlihat setelah penytuan dua garis. Kalau harga tidak dapat bertahan dalam kisaran ditentukan maka kecenderungan akan berlanjut. Proses sebaliknya pemutaran tren terjadi ketika pasang-surut eksternal diikuti oleh fenomena sama yang internal. Pergerakan harga yang berasal dari satu garis justru mencapai limit berlawanan.
Struktur garis Bollinger mencakup 3 garis yang terdiri dari garis atas, bawah dan menengah. Garis menengah (Middle Line) dimaksudkan untuk menandai keadaan grafik rata-rata bergerak dalam kisaran tertentu dalam jangka waktu tertentu.
Garis menengah mencerminkan mode rata-rata bergerak umum, dimana S (sejumlah) = CL (harga penutupan) * X (jumlah periode). Untuk menampilkan baris teratas (TOP), pedagang Forex harus menentukan pemindahannya ketika garis ini meningkat. Baris teratas = indikator garis menengah + indikator sejumlah standar deviasi yang dibesarkan. Garis bawah dihitung dengan cara sebaliknya: indikator dasar rata-rata dikurangi jumlah standar deviasi.
Sejumlah Standar Deviasi (SD) dihitung dengan menjumlahkan harga penutupan pada jangka waktu tertentu. Untuk menhitungkan parameter garis di perbatasan secara optimal akurat, kita menyarankan untuk berdasarkan data selama 20 periode indikator rata-rata bergerak (Middle Line) serta dua Standar Deviasi. Kalau lebih kurang dari 10 periode dipelajari, efektivitas garis bergerak rata-rata tidak cukup informatif.