Joseph Granville yang pertama memcoba untuk melacak ketergantungan On-balance volume dari dinamika harga. Dia menghasilkan rumus indeks On-balance volume, dinamikanya selalu memprakirakan perubahan harga saham. Dengan mengamati indeks On-balance volume yang menunjukkan peningkatan volume neraca kita dapat memprakirakan peningkatan aktivitas investor.
Kalau kita menandai variabel dibutuhkan seperti itu:
1. VOL(i) - volume bar;
2. OBV(i) - jumlah indikator OBV selama periode saat ini;
3. OBV(i - 1) - jumlah indikator OBV selama periode sebelumnya;
maka rumus perhitungan indeks akan tergantung dari jumlahnya harga:
OBV umumnya digunakan untuk mengkonfirmasikan pergerakan harga. Pemikirannya adalah bahwa apabila volume lebih tinggi pada hari di mana harga bergerak pada arah yang dominan, misalnya pada tren kenaikan harga yang kuat maka akan volume akan lebih tinggi dibandingkan pada saat harga menurun.
Jadi apabila harga mengalami kenaikan maka OBV akan mengalami kenaikan juga dan apabila tercipta rali kenaikan harga maka OBV juga akan mengalami hal yang sama. Apabila OBV gagal mencapai titik rali harga tertinggi sebelumnya maka itu berarti terjadi konverjensi negatif yang menandakan melemahnya pergerakan harga.
Dengan mengamati peningkatan yang bertutut nilai puncak (atau lekuk) kita selalu bisa yakin memiliki kebenaran prediksi dengan fiksasi tren naik dalam garis melengkung indeks. Segera indikator OBV mulai bergerak sepanjang saluran horisontal kita dapat mengatakan tentang tren yang tidak tertentu.
Perubahan tren terjadi di latar belakang perubahan yang dalam buku Forex disebut sebagai "penembusan" yang adalah pertanda perubahan harga serius. Penembusan ke atas harus mendorong investor untuk membeli, penembusan ke bawah - untuk menjual.
Joseph Granville yang pertama memcoba untuk melacak ketergantungan On-balance volume dari dinamika harga. Dia menghasilkan rumus indeks On-balance volume, dinamikanya selalu memprakirakan perubahan harga saham. Dengan mengamati indeks On-balance volume yang menunjukkan peningkatan volume neraca kita dapat memprakirakan peningkatan aktivitas investor.
Kalau kita menandai variabel dibutuhkan seperti itu:
1. VOL(i) - volume bar;
2. OBV(i) - jumlah indikator OBV selama periode saat ini;
3. OBV(i - 1) - jumlah indikator OBV selama periode sebelumnya;
maka rumus perhitungan indeks akan tergantung dari jumlahnya harga:
OBV umumnya digunakan untuk mengkonfirmasikan pergerakan harga. Pemikirannya adalah bahwa apabila volume lebih tinggi pada hari di mana harga bergerak pada arah yang dominan, misalnya pada tren kenaikan harga yang kuat maka akan volume akan lebih tinggi dibandingkan pada saat harga menurun.
Jadi apabila harga mengalami kenaikan maka OBV akan mengalami kenaikan juga dan apabila tercipta rali kenaikan harga maka OBV juga akan mengalami hal yang sama. Apabila OBV gagal mencapai titik rali harga tertinggi sebelumnya maka itu berarti terjadi konverjensi negatif yang menandakan melemahnya pergerakan harga.
Dengan mengamati peningkatan yang bertutut nilai puncak (atau lekuk) kita selalu bisa yakin memiliki kebenaran prediksi dengan fiksasi tren naik dalam garis melengkung indeks. Segera indikator OBV mulai bergerak sepanjang saluran horisontal kita dapat mengatakan tentang tren yang tidak tertentu.
Perubahan tren terjadi di latar belakang perubahan yang dalam buku Forex disebut sebagai "penembusan" yang adalah pertanda perubahan harga serius. Penembusan ke atas harus mendorong investor untuk membeli, penembusan ke bawah - untuk menjual.