Di dalam dunia trading saat ini sangatlah umum para trader melakukan analisa teknikal, namun tidak jarang juga setiap trader akan mengawasi jadwal rilis berita untuk melakukan prediksi forex. Perlu diketahui bahwa hampir seluruh pergerakan pasar keuangan banyak dipengaruhi oleh berita-berita yang dikeluarkan baik itu berita yang sudah dijadwalkan atau berita yang tidak terjadwal. Satu mata uang dapat bergerak sangat liar ketika berita dikeluarkan, misalkan penentuan suku bunga oleh the Fed.
Prediksi forex jangka pendek hingga jangka panjang tanpa mengawasi perilisan berita-berita yang memilki pengaruh besar akan menyebabkan trader lebih banyak terjebak pada posisi yang salah arah. Oleh karena ini seluruh trader setidaknya perlu mengetahui kapan saja jadwal rilis berita yang sangat berpengaruh pada pasar.
Langkah-langkah untuk mulai melakukan prediksi forex
Untuk dapat melakukan prediksi forex yang lebih akurat, maka trader dapat mengikuti langkah-langkah berikut ini:
- Pilihlah broker yang tepat – sebelum pergi berperang, maka kendaraan atau peralatan yang digunakan haruslah dapat berfungsi dengan baik. Broker sama seperti peralatan, jika tidak berfungsi dengan baik maka percumalah prediksi forex yang sudah akurat.
- Milikilah akses kalender forex terupdate – informasi adalah faktor nomor satu di dalam melakukan prediksi forex. Sama seperti istilah programming GIGO (Garbage in Garbage out), maka informasi yang salah akan menyebabkan prediksi yang salah. Trader dapat mengunjungi halaman kalender forex dari Fibo Group pada https://id2.fibogroup.comtentang/berita/fibo-news/. Pastikan juga jam trading yang digunakan sesuai karena ada perbedaan waktu antara jam Amerika dan jam Indonesia
- Pilih mata uang yang ingin dibuat prediksi forex – misalkan mata uang EUR/USD, maka berita-berita yang akan dipilih adalah seluruh berita high impact dari region Euro dan Amerika saja. Untuk berita-berita dari Negara lain dapat menjadi pertimbangan juga di dalam prediksi namun tidak diwajibkan.
- Membuat skenario – Setiap berita memiliki 3 kemungkinan, lebih baik, lebih buruk atau sesuai ekspektasi. Buatlah 3 skenario trading yang akan dilakukan untuk masing-masing hasil. Misalkan jika rilis berita Unemployment Amerika lebih baik dari dugaan, maka trader akan membuka posisi short pada EUR/USD jika harga mencapai XXX.
- Menunggu rilis berita – tergantung dari style trading anda, jika menggunakan strategi jangka pendek maka umumnya trader akan menghindari memasang posisi sebelum dan sesudah rilis berita. Sedangkan untuk trader jangka lebih panjang akan menunggu rilis berita terlebih dahulu untuk mengukur sentiment pasar.
- Mencatat pada jurnal – catatlah reaksi pasar saat berita di rilis, apakah terjadi sesuai ekspektasi, nilailah rilis berita-berita yang besar tersebut dengan bobot sehingga dapat mengetahui sentiment secara keseluruhan pasar terhadap Negara yang merilis berita.
Berita-berita yang memiliki pengaruh besar pada pasar
Setiap Negara memiliki indikator kesehatan ekonominya masing-masing dan dapat berbeda nama akan tetapi berisi informasi yang sama. Misalkan penentuan suku bunga pada The Fed dinamakan Federal Funds rate, sedangkan pada pasar UK dinamakan official bank rate. Atau unemployment benefit pada pasar Amerika, dan Claimant count change pada pasar UK.
Berikut adalah beberapa daftar berita-berita ekonomi yang patut diperhatikan dalam melakukan prediksi forex.
- Inflasi – banyak faktor yang menyebabkan inflasi, secara umum inflasi yang baik disebabkan oleh peningkatan permintaan akan barang dan jasa pada sebuah Negara. Jika demikian maka nilai mata uang Negara tersebut akan meningkat. Sedangkan inflasi yang tidak sehat bisa terjadi karena Negara menyembunyikan nilai inflasi aslinya dengan berbagai subsidi yang pada akhirnya seperti bom waktu akan meledak suatu saat, seperti yang terjadi di Argentina.
- Suku bunga – Penetapan suku bunga adalah sebuah kebijakan oleh bank sentral. Suku bunga yang tinggi biasanya diterapkan untuk mengimbangi tingkat inflasi yang meningkat. Secara garis besar, peningkatan suku bunga umumnya akan membuat mata uang Negara yang menaikkan suku bunga meningkat.
- GDP (Gross Domestic Product) – istilah ini diterjemahkan dengan lebih mudah, maka dapat dijelaskan sebagai pendapatan kotor sebuah Negara. Pendapatan ini dikumpulkan dari seluruh sector yang terdapat di dalam Negara baik dari kegiatan eksport import, maupun kegiatan bisnis dalam dan luar negeri. Angka pertumbuhan GDP yang baik menunjukkan ekonomi bertumbuh dan baik untuk mata uang Negara tersebut.
- Angka pengangguran (Unemployment) – biasa direpresentasikan dengan persentase dari total angkatan kerja aktif. Nilai yang tinggi bukanlah kabar yang baik karena berarti bisnis lesu dan tidak bisa menyerap tenaga kerja baru. Semakin tinggi angka pengangguran akan melemahkan mata uang.
- Neraca perdagangan – Neraca perdagangan sangat bergantung pada kebijakan sebuah Negara. Sebuah Negara dapat menjadi pengimport atau pengeksport. Misalkan neraca perdagangan Indonesia berjalan surplus sejak January 2016. Trader perlu mencermati apakah sebuah Negara menggantungkan pemasukannya terutama dari perdagangan dalam negeri atau luar negeri, jika Negara sangat bergantung pada eksport dan terjadi trend penurunan. Maka dipastikan Negara tersebut akan mengalami kesulitan jika trend penurunan berlangsung lama sehingga melemahkan mata uangnya.
- Indeks Manufaktur & services – Angka pada dua indikator ini mencatat perkembangan sektor manufaktur dan jasa dari sebuah Negara. Negara produsen barang-barang industri yang baik akan mencatat trend kenaikan yang baik pada indeks manufaktur. Sedangkan Negara yang banyak menyediakan tenaga ahli outsource misalkan dari India akan sangat baik jika indeks servicesnya naik. Penuruan pada kedua angka ini akan melemahkan mata uang.
- Retail sales – penjualan retail, bagian yang terkecil dari sebuah Negara adalah sector retailnya. Jika nilai penjualannya melemah maka dapat disimpulkan ada pelemahan daya beli misalkan diakibatkan oleh angka pengangguran yang meningkat.
Jika anda ingin mendalami lebih jauh, berita-berita ini sebenarnya saling berkaitan satu sama lain, jika satu data melemah, maka kemungkinan data yang lain akan terpengaruh. Memahami alur di belakang angka-angka berita ekonomi ini akan membantu trader dalam melakukan prediksi forex.
Waktu terbaik untuk mengeksekusi prediksi forex
Tidak ada strategi yang sempurna di dalam trading forex, maka trader selalu memiliki lebih dari satu skenario pada berbagai keadaan. Data inflasi yang tinggi seharusnya diikuti oleh penguatan mata uang, akan tetapi bisa saja terjadi inflasi malah menyebabkan pelemahan mata uang karena ada sentiment lain yang sedang berlangsung seperti penguatan pasangan mata uang lawan akibat nilai inflasinya lebih tinggi.
Akan tetapi trader dapat memegang sebuah prinsip di dalam prediksi forex, ketika terjadi penyimpangan jangka pendek, pada akhirnya harga akan menuju pada trend jangka panjangnya. Jika ternyata pelemahan terjadi tanpa sebab yang pasti, maka kemungkinan tidak lama lagi harga akan berbalik arah.
Di dalam dunia trading saat ini sangatlah umum para trader melakukan analisa teknikal, namun tidak jarang juga setiap trader akan mengawasi jadwal rilis berita untuk melakukan prediksi forex. Perlu diketahui bahwa hampir seluruh pergerakan pasar keuangan banyak dipengaruhi oleh berita-berita yang dikeluarkan baik itu berita yang sudah dijadwalkan atau berita yang tidak terjadwal. Satu mata uang dapat bergerak sangat liar ketika berita dikeluarkan, misalkan penentuan suku bunga oleh the Fed.
Prediksi forex jangka pendek hingga jangka panjang tanpa mengawasi perilisan berita-berita yang memilki pengaruh besar akan menyebabkan trader lebih banyak terjebak pada posisi yang salah arah. Oleh karena ini seluruh trader setidaknya perlu mengetahui kapan saja jadwal rilis berita yang sangat berpengaruh pada pasar.
Langkah-langkah untuk mulai melakukan prediksi forex
Untuk dapat melakukan prediksi forex yang lebih akurat, maka trader dapat mengikuti langkah-langkah berikut ini:
- Pilihlah broker yang tepat – sebelum pergi berperang, maka kendaraan atau peralatan yang digunakan haruslah dapat berfungsi dengan baik. Broker sama seperti peralatan, jika tidak berfungsi dengan baik maka percumalah prediksi forex yang sudah akurat.
- Milikilah akses kalender forex terupdate – informasi adalah faktor nomor satu di dalam melakukan prediksi forex. Sama seperti istilah programming GIGO (Garbage in Garbage out), maka informasi yang salah akan menyebabkan prediksi yang salah. Trader dapat mengunjungi halaman kalender forex dari Fibo Group pada https://id2.fibogroup.comtentang/berita/fibo-news/. Pastikan juga jam trading yang digunakan sesuai karena ada perbedaan waktu antara jam Amerika dan jam Indonesia
- Pilih mata uang yang ingin dibuat prediksi forex – misalkan mata uang EUR/USD, maka berita-berita yang akan dipilih adalah seluruh berita high impact dari region Euro dan Amerika saja. Untuk berita-berita dari Negara lain dapat menjadi pertimbangan juga di dalam prediksi namun tidak diwajibkan.
- Membuat skenario – Setiap berita memiliki 3 kemungkinan, lebih baik, lebih buruk atau sesuai ekspektasi. Buatlah 3 skenario trading yang akan dilakukan untuk masing-masing hasil. Misalkan jika rilis berita Unemployment Amerika lebih baik dari dugaan, maka trader akan membuka posisi short pada EUR/USD jika harga mencapai XXX.
- Menunggu rilis berita – tergantung dari style trading anda, jika menggunakan strategi jangka pendek maka umumnya trader akan menghindari memasang posisi sebelum dan sesudah rilis berita. Sedangkan untuk trader jangka lebih panjang akan menunggu rilis berita terlebih dahulu untuk mengukur sentiment pasar.
- Mencatat pada jurnal – catatlah reaksi pasar saat berita di rilis, apakah terjadi sesuai ekspektasi, nilailah rilis berita-berita yang besar tersebut dengan bobot sehingga dapat mengetahui sentiment secara keseluruhan pasar terhadap Negara yang merilis berita.
Berita-berita yang memiliki pengaruh besar pada pasar
Setiap Negara memiliki indikator kesehatan ekonominya masing-masing dan dapat berbeda nama akan tetapi berisi informasi yang sama. Misalkan penentuan suku bunga pada The Fed dinamakan Federal Funds rate, sedangkan pada pasar UK dinamakan official bank rate. Atau unemployment benefit pada pasar Amerika, dan Claimant count change pada pasar UK.
Berikut adalah beberapa daftar berita-berita ekonomi yang patut diperhatikan dalam melakukan prediksi forex.
- Inflasi – banyak faktor yang menyebabkan inflasi, secara umum inflasi yang baik disebabkan oleh peningkatan permintaan akan barang dan jasa pada sebuah Negara. Jika demikian maka nilai mata uang Negara tersebut akan meningkat. Sedangkan inflasi yang tidak sehat bisa terjadi karena Negara menyembunyikan nilai inflasi aslinya dengan berbagai subsidi yang pada akhirnya seperti bom waktu akan meledak suatu saat, seperti yang terjadi di Argentina.
- Suku bunga – Penetapan suku bunga adalah sebuah kebijakan oleh bank sentral. Suku bunga yang tinggi biasanya diterapkan untuk mengimbangi tingkat inflasi yang meningkat. Secara garis besar, peningkatan suku bunga umumnya akan membuat mata uang Negara yang menaikkan suku bunga meningkat.
- GDP (Gross Domestic Product) – istilah ini diterjemahkan dengan lebih mudah, maka dapat dijelaskan sebagai pendapatan kotor sebuah Negara. Pendapatan ini dikumpulkan dari seluruh sector yang terdapat di dalam Negara baik dari kegiatan eksport import, maupun kegiatan bisnis dalam dan luar negeri. Angka pertumbuhan GDP yang baik menunjukkan ekonomi bertumbuh dan baik untuk mata uang Negara tersebut.
- Angka pengangguran (Unemployment) – biasa direpresentasikan dengan persentase dari total angkatan kerja aktif. Nilai yang tinggi bukanlah kabar yang baik karena berarti bisnis lesu dan tidak bisa menyerap tenaga kerja baru. Semakin tinggi angka pengangguran akan melemahkan mata uang.
- Neraca perdagangan – Neraca perdagangan sangat bergantung pada kebijakan sebuah Negara. Sebuah Negara dapat menjadi pengimport atau pengeksport. Misalkan neraca perdagangan Indonesia berjalan surplus sejak January 2016. Trader perlu mencermati apakah sebuah Negara menggantungkan pemasukannya terutama dari perdagangan dalam negeri atau luar negeri, jika Negara sangat bergantung pada eksport dan terjadi trend penurunan. Maka dipastikan Negara tersebut akan mengalami kesulitan jika trend penurunan berlangsung lama sehingga melemahkan mata uangnya.
- Indeks Manufaktur & services – Angka pada dua indikator ini mencatat perkembangan sektor manufaktur dan jasa dari sebuah Negara. Negara produsen barang-barang industri yang baik akan mencatat trend kenaikan yang baik pada indeks manufaktur. Sedangkan Negara yang banyak menyediakan tenaga ahli outsource misalkan dari India akan sangat baik jika indeks servicesnya naik. Penuruan pada kedua angka ini akan melemahkan mata uang.
- Retail sales – penjualan retail, bagian yang terkecil dari sebuah Negara adalah sector retailnya. Jika nilai penjualannya melemah maka dapat disimpulkan ada pelemahan daya beli misalkan diakibatkan oleh angka pengangguran yang meningkat.
Jika anda ingin mendalami lebih jauh, berita-berita ini sebenarnya saling berkaitan satu sama lain, jika satu data melemah, maka kemungkinan data yang lain akan terpengaruh. Memahami alur di belakang angka-angka berita ekonomi ini akan membantu trader dalam melakukan prediksi forex.
Waktu terbaik untuk mengeksekusi prediksi forex
Tidak ada strategi yang sempurna di dalam trading forex, maka trader selalu memiliki lebih dari satu skenario pada berbagai keadaan. Data inflasi yang tinggi seharusnya diikuti oleh penguatan mata uang, akan tetapi bisa saja terjadi inflasi malah menyebabkan pelemahan mata uang karena ada sentiment lain yang sedang berlangsung seperti penguatan pasangan mata uang lawan akibat nilai inflasinya lebih tinggi.
Akan tetapi trader dapat memegang sebuah prinsip di dalam prediksi forex, ketika terjadi penyimpangan jangka pendek, pada akhirnya harga akan menuju pada trend jangka panjangnya. Jika ternyata pelemahan terjadi tanpa sebab yang pasti, maka kemungkinan tidak lama lagi harga akan berbalik arah.