Pasar forex sangat terkenal dengan kelebihannya yang satu ini, yaitu hedging. Dengan hedging, trader dapat membuka dua buah posisi yang berlawanan arah ketika melihat pasar berada pada titik keraguan yang tinggi.
Dengan pengaplikasian yang benar, maka trader dapat melindungi posisi long dari kemungkinan penurunan yang tajam di saat sudah profit, ataupun melindungi posisi short ketika terjadi kenaikan yang tajam.
Mengapa melakukan hedging?
Tujuan utama trader melakukan hedging adalah meminimalkan kerugian yang dapat terjadi pada posisi yang terbuka karena adanya keraguan.
Keraguan dapat timbul di kondisi trading yang tidak menentu, misalkan rilis berita suku bunga, pemilihan presiden, rilis berita-berita keuangan seperti data inflasi, trade balance, unemployment rate, data penjualan retail. Dengan melakukan hedging maka trader mengunci posisi dan membuka kembali posisi saat kepastian hasil berita telah muncul.
Tujuan lain dari hedging adalah memaksimalkan keuntungan yang bisa diperoleh tanpa perlu merubah posisi awal yang sudah dipasang.
Langkah-langkah melakukan hedging
Ada beberapa cara dalam melakukan hedging, cara yang digunakan oleh trader sekelas hedge fund adalah dengan menggunakan currency option sambil melakukan transaksi pada pasar spot. Sementara Hedging forex oleh trader retail umumya dilakukan dengan melakukan posisi short dan long pada satu pasangan mata uang, misalkan EUR/USD.
Berikut adalah contoh langkah-langkah melakukan hedging berdasarkan situasi yang dihadapi:
Contoh 1 – Mengunci perubahan di saat pasar penuh dengan ketidakpastian
Trader A memasang posisi short pada EUR/USD 2 hari sebelum rilis suku bunga oleh the Fed. Pada hari H dan beberapa jam sebelum berita di rilis, trader A floating profit 50 pip dan memiliki keyakinan bahwa the Fed akan menaikkan suku bunga yang menyebabkan EUR/USD turun semakin dalam. Namun karena risiko yang tinggi dimana profit bisa menjadi loss, maka trader memasang posisi short dan mengunci keuntungannya di 50 pip. Ketika jam berita di rilis ternyata the Fed tidak menaikkan suku bunga sehingga harga EUR/USD berbalik naik, trader A mengamati situasi dan memutuskan menutup posisi shortnya dengan untung 10 pip dan membiarkan posisi long berjalan yang kemudian menghasilkan profit 100 pip keesokannya.
Dengan mengunci posisi saat ketidakpastian, trader A menghindari keadaan posisi menjadi loss dan berhasil memanfaatkan perubahan trend.
Contoh 2 – memaksimalkan keuntungan
Trader A memasang posisi Long pada EUR/USD di harga 1.1200, harga beranjak naik dari 1.1200 menuju 1.1300 sehingga trader floating profit 100 pip. Pada titik ini trader melihat ada kemungkinan koreksi pada harga terjadi dan harga mungkin turun ke 1.1280 sebelum melanjutkan kenaikannya, namun karena tidak 100% yakin hal itu akan terjadi dan trader juga tidak ingin kehilangan posisi yang sudah bagus. Maka trader kemudian memasang posisi short di 1.1300 dengan target 1.1280, ternyata harga turun dan menyentuh target kemudian naik lagi menyentuh 1.1500 di mana trader menutup posisi.
Pada kondisi demikian trader mendapatkan keuntungan 20 pips ditambah 300 pip pergerakan harga dari 1.1200 ke 1.1500.
Kesimpulan akhir
Hedging bukanlah strategi yang berdasarkan arah pergerakan mata uang dan bertujuan untuk melindungi posisi yang telah dipasang dari kerugian. Strategi ini akan membuahkan hasil yang lebih baik ketika trader telah menguasai strategi lainnya dalam menentukan arah pergerakan mata uang berikutnya.
Pasar forex sangat terkenal dengan kelebihannya yang satu ini, yaitu hedging. Dengan hedging, trader dapat membuka dua buah posisi yang berlawanan arah ketika melihat pasar berada pada titik keraguan yang tinggi.
Dengan pengaplikasian yang benar, maka trader dapat melindungi posisi long dari kemungkinan penurunan yang tajam di saat sudah profit, ataupun melindungi posisi short ketika terjadi kenaikan yang tajam.
Mengapa melakukan hedging?
Tujuan utama trader melakukan hedging adalah meminimalkan kerugian yang dapat terjadi pada posisi yang terbuka karena adanya keraguan.
Keraguan dapat timbul di kondisi trading yang tidak menentu, misalkan rilis berita suku bunga, pemilihan presiden, rilis berita-berita keuangan seperti data inflasi, trade balance, unemployment rate, data penjualan retail. Dengan melakukan hedging maka trader mengunci posisi dan membuka kembali posisi saat kepastian hasil berita telah muncul.
Tujuan lain dari hedging adalah memaksimalkan keuntungan yang bisa diperoleh tanpa perlu merubah posisi awal yang sudah dipasang.
Langkah-langkah melakukan hedging
Ada beberapa cara dalam melakukan hedging, cara yang digunakan oleh trader sekelas hedge fund adalah dengan menggunakan currency option sambil melakukan transaksi pada pasar spot. Sementara Hedging forex oleh trader retail umumya dilakukan dengan melakukan posisi short dan long pada satu pasangan mata uang, misalkan EUR/USD.
Berikut adalah contoh langkah-langkah melakukan hedging berdasarkan situasi yang dihadapi:
Contoh 1 – Mengunci perubahan di saat pasar penuh dengan ketidakpastian
Trader A memasang posisi short pada EUR/USD 2 hari sebelum rilis suku bunga oleh the Fed. Pada hari H dan beberapa jam sebelum berita di rilis, trader A floating profit 50 pip dan memiliki keyakinan bahwa the Fed akan menaikkan suku bunga yang menyebabkan EUR/USD turun semakin dalam. Namun karena risiko yang tinggi dimana profit bisa menjadi loss, maka trader memasang posisi short dan mengunci keuntungannya di 50 pip. Ketika jam berita di rilis ternyata the Fed tidak menaikkan suku bunga sehingga harga EUR/USD berbalik naik, trader A mengamati situasi dan memutuskan menutup posisi shortnya dengan untung 10 pip dan membiarkan posisi long berjalan yang kemudian menghasilkan profit 100 pip keesokannya.
Dengan mengunci posisi saat ketidakpastian, trader A menghindari keadaan posisi menjadi loss dan berhasil memanfaatkan perubahan trend.
Contoh 2 – memaksimalkan keuntungan
Trader A memasang posisi Long pada EUR/USD di harga 1.1200, harga beranjak naik dari 1.1200 menuju 1.1300 sehingga trader floating profit 100 pip. Pada titik ini trader melihat ada kemungkinan koreksi pada harga terjadi dan harga mungkin turun ke 1.1280 sebelum melanjutkan kenaikannya, namun karena tidak 100% yakin hal itu akan terjadi dan trader juga tidak ingin kehilangan posisi yang sudah bagus. Maka trader kemudian memasang posisi short di 1.1300 dengan target 1.1280, ternyata harga turun dan menyentuh target kemudian naik lagi menyentuh 1.1500 di mana trader menutup posisi.
Pada kondisi demikian trader mendapatkan keuntungan 20 pips ditambah 300 pip pergerakan harga dari 1.1200 ke 1.1500.
Kesimpulan akhir
Hedging bukanlah strategi yang berdasarkan arah pergerakan mata uang dan bertujuan untuk melindungi posisi yang telah dipasang dari kerugian. Strategi ini akan membuahkan hasil yang lebih baik ketika trader telah menguasai strategi lainnya dalam menentukan arah pergerakan mata uang berikutnya.