Merupakan salah satu indikator forex yang paling umum digunakan di dalam analisa teknikal. Sesuai namanya, indikator forex ini merata-ratakan nilai dari pergerakan harga berjalan berdasarkan jangka waktu yang ditentukan. Misalkan moving averages dengan periode 20 pada grafik harian merata-ratakan harga penutupan dari pergerakan harga selama 20 hari.
Untuk mempermudah penjelasan, silahkan perhatikan chart berikut ini:
Pada gambar berikut, garis yang berwarna merah adalah indicator forex simple moving average dengan periode 20 dan pengaplikasian perhitungan pada harga close.
Fungsi dari indicator forex moving averages dalam analisa:
Selain dua pemakaian dasar yang paling sering digunakan, ada pemakaian level lanjut yaitu:
Gambar contoh dari golden cross dan dead cross
Anda sudah mengetahui apa itu indikator forex moving average dan juga bagaimana cara menggunakannya. Kini kita akan membahas lebih jauh mengenai tipe dari moving average tipe.
Umumnya trader profesional menggunakan Simple moving average di dalam analisanya, akan tetapi ternyata masih ada tipe perhitungan moving average yang lain, yaitu:
Mungkin anda bingung mengapa ada banyak sekali tipe moving average? Apakah perlu untuk menguasai seluruhnya? Pertama-tama, dalam analisa tipe dari indikator forex ini memiliki banyak variansi dikarenakan satu moving average mungkin cocok untuk analis A, tapi untuk analis B masih kurang tepat sehingga dilakukan penyesuaian. Hal berikutnya yang perlu diperhatikan adalah, pada dasarnya seluruh indikator ini sama, perhitungan diturunkan dari pergerakan harga sehingga diperoleh rata-ratanya yang menyebabkan cara penggunaannya pun sama.
Sehingga jika anda hanya ingin menguasai indikator forex simple moving average, itu sudah lebih dari cukup untuk membantu anda di dalam trading.
Berikut adalah beberapa penjelasan mengenai ketiga indikator forex moving average di luar simple moving average:
Exponential moving average
Perhitungan dilakukan dengan mengambil data terbaru dan membuang data yang paling tua dari periode dipilih sehingga moving average tipe ini sangat sensitif terhadap perubahan harga terkini.
Berikut adalah rumus untuk menghitung EMA
EMA: (harga penutupan - EMA(hari sebelumnya)} x multiplier + EMA(hari sebelumnya)
Multiplier: (2 / (Time periods + 1)
Secara garis besar, langkah yang dilakukan dalam menghitung EMA adalah:
1. Hitung SMA
2. Hitung multiplier dari periode yang digunakan
3. Hitung EMA
Nah, mungkin cukup membingungkan jika tidak ada contoh, lebih baik kita gunakan sebuah periode data untuk membantu mempermudah dalam memahami perhitungan EMA.
Contoh:
$10, $12, $11, $13, $15, $14, $15, $18, $20, $20, $21 (data berurut dari terlama hingga terbaru)
Periode dari EMA adalah 10
Berdasar langkah di atas maka:
SMA (10) = ($10 + $12 + $11 + $13 + $15 + $14 + $15 + $18 + $20 + $20) / 10
SMA (10)= $14.8
Multiplier = (2/(10+1) = 0.1818
EMA (10) = (harga penutupan - EMA(hari sebelumnya)} x multiplier + EMA(hari sebelumnya)
EMA (10) = ($21 - $14.8) x 0.1818 + $14.8 = $15.97
Anda mungkin bertanya mengapa dalam menghitung indikator forex ini kita menggunakan SMA sebagai EMA hari sebelumnya. Hal ini dilakukan karena ketiadaan data sebelum periode 10 hari ini sehingga hari pertama perhitungan EMA sama dengan SMA.
Catatan: Mungkin anda berpikir wah! Saya harus susah-susah menghitung rumusnya terlebih dahulu untuk dapat memakai indikatore forex ini, sungguh terlalu… kabar baiknya adalah, anda tidak perlu melakukan perhitungan apapun, pada platform trading yang disediakan broker sudah disediakan indikatornya dan tinggal drag & drop saja untuk dapat memanfaatkan indikator forex ini. Sungguh lega!
Displaced Moving Average
Jenis moving average ini mungkin yang paling mudah untuk dihitung, karena indikator forex ini hanya menggeser periode dari SMA. Misal digeser maju 2 periode, atau digeser mundur 2 periode. Untuk memudahkan dalam memahami, silahkan melihat ke chart berikut ini.
Pada gambar, ada tiga buah moving average. Warna merah adalah SMA 20, sedangkan warna biru dan hijau adalah DMA yang digeser sebanyak 5 periode ke belakang dan 5 periode ke depan.
Untuk menggeser periode indikator forex ini, bisa dilakukan dengan menambahkan indikator moving average di panel, kemudian akan muncul gambar seperti di bawah.
Ubah MA_Shift sesuai periode yang diinginkan, pada contoh menggunakan -5 dan 5.
Demikianlah cara menggunakan indikator forex DMA.
Weighted Moving Average
Indikator forex ini banyak digunakan dan cocok untuk pergerakan pasar yang sangat cepat, perhitungan di dalam moving average ini dilakukan dengan memberikan bobot tertinggi pada harga terbaru dan bobot yang semakin rendah untuk harga terlama dalam periode yang digunakan.
Contoh untuk perhitungan WMA (5) dengan menggunakan data di bawah:
Hari / bobot | Harga |
1 | 10 |
2 | 15 |
3 | 12 |
4 | 14 |
5 | 16 |
WMA (5) = jumlah dari (bobot / total bobot x harga)
WMA (5) = (1/15 x 10) + (2/15 x 15) + (3/15 x 12) + (4/15 x 14) + (5/15 x 16)
WMA (5) = 14.13
Cukup mudah bukan untuk memperoleh angka perhitungan ini? Jika anda kebingungan darimana bisa memperoleh angka ini, sekali lagi jangan khawatir, seluruh indikator forex telah dilakukan perhitungannya secara otomatis oleh broker. Sebagai trader, kita tidak perlu repot dan bisa langsung menggunakan hasil perhitungan itu.
Catatan Tambahan
Seluruh indikator forex memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing, sesuai namanya, indikator mengindikasikan bukan memberikan kepastian bahwa harga akan bergerak sesuai dengan indikasi tersebut. Gunakan indikator ini dengan hati-hati dan jika dikombinasikan dengan indikator lain dimungkinkan dapat memberikan prediksi yang lebih akurat.
Merupakan salah satu indikator forex yang paling umum digunakan di dalam analisa teknikal. Sesuai namanya, indikator forex ini merata-ratakan nilai dari pergerakan harga berjalan berdasarkan jangka waktu yang ditentukan. Misalkan moving averages dengan periode 20 pada grafik harian merata-ratakan harga penutupan dari pergerakan harga selama 20 hari.
Untuk mempermudah penjelasan, silahkan perhatikan chart berikut ini:
Pada gambar berikut, garis yang berwarna merah adalah indicator forex simple moving average dengan periode 20 dan pengaplikasian perhitungan pada harga close.
Fungsi dari indicator forex moving averages dalam analisa:
Selain dua pemakaian dasar yang paling sering digunakan, ada pemakaian level lanjut yaitu:
Gambar contoh dari golden cross dan dead cross
Anda sudah mengetahui apa itu indikator forex moving average dan juga bagaimana cara menggunakannya. Kini kita akan membahas lebih jauh mengenai tipe dari moving average tipe.
Umumnya trader profesional menggunakan Simple moving average di dalam analisanya, akan tetapi ternyata masih ada tipe perhitungan moving average yang lain, yaitu:
Mungkin anda bingung mengapa ada banyak sekali tipe moving average? Apakah perlu untuk menguasai seluruhnya? Pertama-tama, dalam analisa tipe dari indikator forex ini memiliki banyak variansi dikarenakan satu moving average mungkin cocok untuk analis A, tapi untuk analis B masih kurang tepat sehingga dilakukan penyesuaian. Hal berikutnya yang perlu diperhatikan adalah, pada dasarnya seluruh indikator ini sama, perhitungan diturunkan dari pergerakan harga sehingga diperoleh rata-ratanya yang menyebabkan cara penggunaannya pun sama.
Sehingga jika anda hanya ingin menguasai indikator forex simple moving average, itu sudah lebih dari cukup untuk membantu anda di dalam trading.
Berikut adalah beberapa penjelasan mengenai ketiga indikator forex moving average di luar simple moving average:
Exponential moving average
Perhitungan dilakukan dengan mengambil data terbaru dan membuang data yang paling tua dari periode dipilih sehingga moving average tipe ini sangat sensitif terhadap perubahan harga terkini.
Berikut adalah rumus untuk menghitung EMA
EMA: (harga penutupan - EMA(hari sebelumnya)} x multiplier + EMA(hari sebelumnya)
Multiplier: (2 / (Time periods + 1)
Secara garis besar, langkah yang dilakukan dalam menghitung EMA adalah:
1. Hitung SMA
2. Hitung multiplier dari periode yang digunakan
3. Hitung EMA
Nah, mungkin cukup membingungkan jika tidak ada contoh, lebih baik kita gunakan sebuah periode data untuk membantu mempermudah dalam memahami perhitungan EMA.
Contoh:
$10, $12, $11, $13, $15, $14, $15, $18, $20, $20, $21 (data berurut dari terlama hingga terbaru)
Periode dari EMA adalah 10
Berdasar langkah di atas maka:
SMA (10) = ($10 + $12 + $11 + $13 + $15 + $14 + $15 + $18 + $20 + $20) / 10
SMA (10)= $14.8
Multiplier = (2/(10+1) = 0.1818
EMA (10) = (harga penutupan - EMA(hari sebelumnya)} x multiplier + EMA(hari sebelumnya)
EMA (10) = ($21 - $14.8) x 0.1818 + $14.8 = $15.97
Anda mungkin bertanya mengapa dalam menghitung indikator forex ini kita menggunakan SMA sebagai EMA hari sebelumnya. Hal ini dilakukan karena ketiadaan data sebelum periode 10 hari ini sehingga hari pertama perhitungan EMA sama dengan SMA.
Catatan: Mungkin anda berpikir wah! Saya harus susah-susah menghitung rumusnya terlebih dahulu untuk dapat memakai indikatore forex ini, sungguh terlalu… kabar baiknya adalah, anda tidak perlu melakukan perhitungan apapun, pada platform trading yang disediakan broker sudah disediakan indikatornya dan tinggal drag & drop saja untuk dapat memanfaatkan indikator forex ini. Sungguh lega!
Displaced Moving Average
Jenis moving average ini mungkin yang paling mudah untuk dihitung, karena indikator forex ini hanya menggeser periode dari SMA. Misal digeser maju 2 periode, atau digeser mundur 2 periode. Untuk memudahkan dalam memahami, silahkan melihat ke chart berikut ini.
Pada gambar, ada tiga buah moving average. Warna merah adalah SMA 20, sedangkan warna biru dan hijau adalah DMA yang digeser sebanyak 5 periode ke belakang dan 5 periode ke depan.
Untuk menggeser periode indikator forex ini, bisa dilakukan dengan menambahkan indikator moving average di panel, kemudian akan muncul gambar seperti di bawah.
Ubah MA_Shift sesuai periode yang diinginkan, pada contoh menggunakan -5 dan 5.
Demikianlah cara menggunakan indikator forex DMA.
Weighted Moving Average
Indikator forex ini banyak digunakan dan cocok untuk pergerakan pasar yang sangat cepat, perhitungan di dalam moving average ini dilakukan dengan memberikan bobot tertinggi pada harga terbaru dan bobot yang semakin rendah untuk harga terlama dalam periode yang digunakan.
Contoh untuk perhitungan WMA (5) dengan menggunakan data di bawah:
Hari / bobot | Harga |
1 | 10 |
2 | 15 |
3 | 12 |
4 | 14 |
5 | 16 |
WMA (5) = jumlah dari (bobot / total bobot x harga)
WMA (5) = (1/15 x 10) + (2/15 x 15) + (3/15 x 12) + (4/15 x 14) + (5/15 x 16)
WMA (5) = 14.13
Cukup mudah bukan untuk memperoleh angka perhitungan ini? Jika anda kebingungan darimana bisa memperoleh angka ini, sekali lagi jangan khawatir, seluruh indikator forex telah dilakukan perhitungannya secara otomatis oleh broker. Sebagai trader, kita tidak perlu repot dan bisa langsung menggunakan hasil perhitungan itu.
Catatan Tambahan
Seluruh indikator forex memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing, sesuai namanya, indikator mengindikasikan bukan memberikan kepastian bahwa harga akan bergerak sesuai dengan indikasi tersebut. Gunakan indikator ini dengan hati-hati dan jika dikombinasikan dengan indikator lain dimungkinkan dapat memberikan prediksi yang lebih akurat.