Anda sudah mengetahui apa saja keuntungan dan kerugian melakukan forex trading, dan akhirnya mengambil keputusan untuk menjadi seorang forex trader. Selamat atas keputusan anda, ini akan menjadi perjalanan yang panjang dan juga bisa menjadi menyenangkan atau menjadi mengerikan tergantung dari seberapa banyak anda ingin menginvest waktu untuk belajar menjadi forex trader yang jago.
Ada trader yang dapat sukses hanya dalam waktu singkat di bawah satu tahun, tetapi ada juga trader yang memerlukan waktu panjang lebih dari lima tahun hanya untuk bisa breakeven, bahkan yang terburuk dari seluruhnya, ada yang seumur hidup tidak pernah bisa menghasilkan profit, menyetor dana terus menerus tanpa habis hanya untuk memenuhi rasa penasarannya. Tentunya anda tidak menginginkan menjadi seorang trader seperti contoh yang terakhir itu bukan?
Untuk menjadi seorang trader yang sukses ada banyak faktor yang menentukan, berikut adalah factor-faktor itu:
Seluruh faktor ini sangatlah penting untuk keberhasilan trader, tapi jika kita membagi ke dalam persentase bobot kepentingannya, maka persentasenya dapat dijabarkan sebagai berikut:
Sistem yang sukses 10%, keahlian mengelola risiko 20%, keahlian dalam mengendalikan emosi 70%.
Anda mungkin bertanya mengapa sistem hanya mendapatkan porsi yang kecil? Jawabannya adalah, sebaik apapun sistemnya tapi jika pengendalinya tidak bisa menaati cara pakai sistemnya, bagaimana mungkin dia bisa berhasil? Dan yang paling fatal adalah jika trader ini tidak mengetahui risiko.
Melakukan trading tanpa mengetahui risiko itu ibarat membawa mobil yang tidak ada remnya, kelihatannya bisa berlari kencang tapi tidak dapat dihentikan sehingga kecelakaan ketika tidak bisa mengelak.
Contoh lain, seorang yang terbiasa bawa bajaj tiba-tiba diminta mengendarai mobil formula 1. Jelas mobil yang berbeda panjang, jika mengikuti bajaj yang bisa belok 360 derajat dengan sudut kemiringan yang tajam, bisa-bisa pengemudi bajaj ini nyangkut di putaran balik. Jika pengemudi bajaj tidak merubah cara nyetir kendaraannya, dipastikan kendaraan formula 1 itu tidak ada gunanya dan akan terus menabrak atau menyenggol pengemudi lainnya.
Lalu, mengapa keahlian mengelola risiko bobotnya juga tidak tinggi? Hal ini disebabkan karena kemungkinan manusianya yang melakukan kesalahan. Umumnya seorang forex trader yang lebih canggih memiliki rencana dalam tradingnya baik itu titik masuk, titik keluar (take profit atau cut loss), dalam prakteknya, forex trader ini melihat lossnya besar, kemudian bertanya “Gimana yah ini? baru pasang kok sudah mau cut loss!”. Sambil ngedumel, trader ini akhirnya memutuskan untuk menggeser titik cut lossnya sambil berkata “Dimundurkan sedikit, ini turun sementara saja”. Ternyata satu jam kemudian, harga semakin turun, trader ini memutuskan untuk membuang level cut lossnya, dan empat jam kemudian accountnya hangus karena terkena margin call.
Ini adalah hal klasik yang biasa terjadi, sebaik apapun trader bisa mengelola risiko ataupun memahami trading system, selama dia tidak memiliki kendali pada kondisi psikologisnya maka dia dapat membuka peluang kehancuran terbesar dengan tidak disiplin.
Lalu apakah langkah awal untuk menjadi seorang trader yang memiliki keahlian dalam mengendalikan emosinya? Pertama-tama kita harus mengetahui tipe trader seperti apakah saya?
Ada banyak sekali strategi, indikator, teknik trading, trading psikologi yang bisa dipilih ketika terjun menjadi forex trader. Akan tetapi untuk dapat memilih strategi dan peralatan perang yang benar-benar tepat dengan anda memerlukan anda menjawab pertanyaan lebih lanjut mengenai gaya hidup yang diharapkan:
Berdasarkan jangka waktu trading, forex trader dapat dibagi menjadi:
Setelah anda mengetahui tipe trader seperti apakah anda, maka Langkah berikutnya adalah menuliskan rencana bisnis (business plan) , memilih trading system yang cocok dengan tipe trading, membuka akun di broker dan mulai berlatih dengan demo trading sebelum terjun dengan live trading. Untuk memilih seluruh hal tersebut silahkan telusuri bagian indikator dan strategi trading kami.
Anda sudah mengetahui apa saja keuntungan dan kerugian melakukan forex trading, dan akhirnya mengambil keputusan untuk menjadi seorang forex trader. Selamat atas keputusan anda, ini akan menjadi perjalanan yang panjang dan juga bisa menjadi menyenangkan atau menjadi mengerikan tergantung dari seberapa banyak anda ingin menginvest waktu untuk belajar menjadi forex trader yang jago.
Ada trader yang dapat sukses hanya dalam waktu singkat di bawah satu tahun, tetapi ada juga trader yang memerlukan waktu panjang lebih dari lima tahun hanya untuk bisa breakeven, bahkan yang terburuk dari seluruhnya, ada yang seumur hidup tidak pernah bisa menghasilkan profit, menyetor dana terus menerus tanpa habis hanya untuk memenuhi rasa penasarannya. Tentunya anda tidak menginginkan menjadi seorang trader seperti contoh yang terakhir itu bukan?
Untuk menjadi seorang trader yang sukses ada banyak faktor yang menentukan, berikut adalah factor-faktor itu:
Seluruh faktor ini sangatlah penting untuk keberhasilan trader, tapi jika kita membagi ke dalam persentase bobot kepentingannya, maka persentasenya dapat dijabarkan sebagai berikut:
Sistem yang sukses 10%, keahlian mengelola risiko 20%, keahlian dalam mengendalikan emosi 70%.
Anda mungkin bertanya mengapa sistem hanya mendapatkan porsi yang kecil? Jawabannya adalah, sebaik apapun sistemnya tapi jika pengendalinya tidak bisa menaati cara pakai sistemnya, bagaimana mungkin dia bisa berhasil? Dan yang paling fatal adalah jika trader ini tidak mengetahui risiko.
Melakukan trading tanpa mengetahui risiko itu ibarat membawa mobil yang tidak ada remnya, kelihatannya bisa berlari kencang tapi tidak dapat dihentikan sehingga kecelakaan ketika tidak bisa mengelak.
Contoh lain, seorang yang terbiasa bawa bajaj tiba-tiba diminta mengendarai mobil formula 1. Jelas mobil yang berbeda panjang, jika mengikuti bajaj yang bisa belok 360 derajat dengan sudut kemiringan yang tajam, bisa-bisa pengemudi bajaj ini nyangkut di putaran balik. Jika pengemudi bajaj tidak merubah cara nyetir kendaraannya, dipastikan kendaraan formula 1 itu tidak ada gunanya dan akan terus menabrak atau menyenggol pengemudi lainnya.
Lalu, mengapa keahlian mengelola risiko bobotnya juga tidak tinggi? Hal ini disebabkan karena kemungkinan manusianya yang melakukan kesalahan. Umumnya seorang forex trader yang lebih canggih memiliki rencana dalam tradingnya baik itu titik masuk, titik keluar (take profit atau cut loss), dalam prakteknya, forex trader ini melihat lossnya besar, kemudian bertanya “Gimana yah ini? baru pasang kok sudah mau cut loss!”. Sambil ngedumel, trader ini akhirnya memutuskan untuk menggeser titik cut lossnya sambil berkata “Dimundurkan sedikit, ini turun sementara saja”. Ternyata satu jam kemudian, harga semakin turun, trader ini memutuskan untuk membuang level cut lossnya, dan empat jam kemudian accountnya hangus karena terkena margin call.
Ini adalah hal klasik yang biasa terjadi, sebaik apapun trader bisa mengelola risiko ataupun memahami trading system, selama dia tidak memiliki kendali pada kondisi psikologisnya maka dia dapat membuka peluang kehancuran terbesar dengan tidak disiplin.
Lalu apakah langkah awal untuk menjadi seorang trader yang memiliki keahlian dalam mengendalikan emosinya? Pertama-tama kita harus mengetahui tipe trader seperti apakah saya?
Ada banyak sekali strategi, indikator, teknik trading, trading psikologi yang bisa dipilih ketika terjun menjadi forex trader. Akan tetapi untuk dapat memilih strategi dan peralatan perang yang benar-benar tepat dengan anda memerlukan anda menjawab pertanyaan lebih lanjut mengenai gaya hidup yang diharapkan:
Berdasarkan jangka waktu trading, forex trader dapat dibagi menjadi:
Setelah anda mengetahui tipe trader seperti apakah anda, maka Langkah berikutnya adalah menuliskan rencana bisnis (business plan) , memilih trading system yang cocok dengan tipe trading, membuka akun di broker dan mulai berlatih dengan demo trading sebelum terjun dengan live trading. Untuk memilih seluruh hal tersebut silahkan telusuri bagian indikator dan strategi trading kami.