Jenis-jenis grafik forex
Analisa Teknikal merupakan cabang ilmu yang saat ini paling banyak digemaari karena kemudahannya di dalam melakukan analisa dan juga tidak memerlukan waktu yang cukup lama untuk menguasainya.
Di dalam analisa teknikal, trader akan banyak berhadapan dengan grafik forex yang memiliki beberapa tipe. Berikut adalah daftar jenis-jenis grafik forex yang digunakan oleh trader:
Pada artikel ini hanya akan membahas 3 grafik forex yang awal karena paling banyak digunakan.
Line Chart
Grafik forex yang paling dasar digunakan oleh analis di pasar keuangan.
Dengan line chart, analis akan mengambil harga penutupan (close) sesuai dengan periode grafik forex yang digunakan kemudian menghubungkan titik-titik harga penutupan itu untuk membentuk line chart. Umumnya line chart banyak digunakan untuk menggambar titik support-resistance dan juga menentukan apakah harga berhasil menembus level support-resistance tersebut.
Mengapa menggunakan harga penutupan? Hal ini karena harga penutupan merupakan harga yang paling penting dan menentukan titik ekuilibrium terakhir dari harga setelah melalui pergerakan naik atau turun secara harian. Dengan kata lain, hasil akhirlah yang paling menentukan.
Line chart juga banyak digunakan dalam analisa Elliot Wave karena dengan grafik forex ini analis lebih mudah menilai wave 1-5 serta correction wave a-e dibandingkan menggunakan grafik forex lainnya.
Bar Chart
Grafik forex berikutnya dalah bar chart, seperti namanya “grafik batang” maka penampakan dari chart ini akan terlihat seperti kumpulan batang yang bergerak naik dan turun.
Ada empat buah komponen harga yang digunakan untuk membuat sebuah bar chart, yaitu harga tertinggi (high), harga terendah (Low), harga pembukaan (Open), dan harga penutupan (Close).
Grafik forex ini banyak digunakan oleh analis di Barat sebelum candlestick dari Jepang mulai tersebar di belahan dunia Barat. Cara pembacaannya pun tidak jauh berbeda dengan cara membaca candlestick. Pada gambar di atas, batang horizontal pada sebelah kiri menandakan harga pembukaan, kemudian batang di bagian bawah adalah titik terendah, batang di bagian atas adalah harga tertinggi dan batang horizontal di sebelah kanan adalah harga penutupan.
Ketika batang horizontal sebelah kiri lebih tinggi dari batang horizontal sebelah kanan, maka terjadi bearish day di mana harga menurun dari penutupan hari yang lalu. Demikian juga sebaliknya, ketika horizontal kiri lebih rendah dari kanan maka harga meningkat dibanding penutupan hari yang lalu.
Candlestick Chart
Analis pada era modern ini lebih banyak menggunakan grafik forex candlestick. Tentunya jika trader bertanya apakah candlestick lebih baik dari bar chart? Maka jawabannya adalah tergantung dari preferensi masing-masing trader. Masing-masing grafik forex ini memiliki informasi yang sama, hanya representasi yang berbeda secara visual.
Candlestick chart diperkenalkan oleh Munehisa Homma (1724 – 1803) yang berasal dari Jepang. Pada masa itu aplikasi candlestick digunakan dalam perdagangan beras, dengan mencatat harga dan perubahannya, maka dapat ditemukan pola-pola candlestick yang kemudian digunakan untuk memprediksi pergerakan harga berikutnya.
Berikut adalah contoh grafik forex untuk candlestick yang diambil dari meta trader.
Pada candlestick ada istilah bullish dan bearish, bullish diberikan untuk candlestick yang memiliki harga penutupan di atas harga pembukaan. Sedangkan istilah bearish diberikan untuk candlestick yang memiliki harga penutupan di bawah harga pembukaan.
Selain daripada komponen harga open, high, low, dan close. Ada 3 istilah lain yang perlu diketahui oleh trader, yaitu:
Pola-pola Candlestick
Untuk memprediksi pergerakan harga pada candlestick maka dibentuklah pola-pola bullish dan pola-pola bearish. Banyak sekali jenis pola yang dapat digunakan, secara sekilas berikut adalah pola yang paling umum digunakan:
Pola 1 candlestick:
Pola 2 candlestick
Pola 3 candlestick
Pola candlestick bukanlah merupakan sebuah kepastian harga akan berubah sesuai dengan indikasi yang ditunjukkan oleh pola tersebut. Namun sesuai namanya merupakan indikasi dan paling baik jika digabungkan dengan analisa teknikal lainnya seperti analisa Support-resistance, Fibonacci retracement, Moving averages, pivot points, dan banyak analisa lainnya sesuai dengan selera anda.
Demikianlah penjelasan artikel ini mengenai jenis-jenis dari grafik forex.
Jenis-jenis grafik forex
Analisa Teknikal merupakan cabang ilmu yang saat ini paling banyak digemaari karena kemudahannya di dalam melakukan analisa dan juga tidak memerlukan waktu yang cukup lama untuk menguasainya.
Di dalam analisa teknikal, trader akan banyak berhadapan dengan grafik forex yang memiliki beberapa tipe. Berikut adalah daftar jenis-jenis grafik forex yang digunakan oleh trader:
Pada artikel ini hanya akan membahas 3 grafik forex yang awal karena paling banyak digunakan.
Line Chart
Grafik forex yang paling dasar digunakan oleh analis di pasar keuangan.
Dengan line chart, analis akan mengambil harga penutupan (close) sesuai dengan periode grafik forex yang digunakan kemudian menghubungkan titik-titik harga penutupan itu untuk membentuk line chart. Umumnya line chart banyak digunakan untuk menggambar titik support-resistance dan juga menentukan apakah harga berhasil menembus level support-resistance tersebut.
Mengapa menggunakan harga penutupan? Hal ini karena harga penutupan merupakan harga yang paling penting dan menentukan titik ekuilibrium terakhir dari harga setelah melalui pergerakan naik atau turun secara harian. Dengan kata lain, hasil akhirlah yang paling menentukan.
Line chart juga banyak digunakan dalam analisa Elliot Wave karena dengan grafik forex ini analis lebih mudah menilai wave 1-5 serta correction wave a-e dibandingkan menggunakan grafik forex lainnya.
Bar Chart
Grafik forex berikutnya dalah bar chart, seperti namanya “grafik batang” maka penampakan dari chart ini akan terlihat seperti kumpulan batang yang bergerak naik dan turun.
Ada empat buah komponen harga yang digunakan untuk membuat sebuah bar chart, yaitu harga tertinggi (high), harga terendah (Low), harga pembukaan (Open), dan harga penutupan (Close).
Grafik forex ini banyak digunakan oleh analis di Barat sebelum candlestick dari Jepang mulai tersebar di belahan dunia Barat. Cara pembacaannya pun tidak jauh berbeda dengan cara membaca candlestick. Pada gambar di atas, batang horizontal pada sebelah kiri menandakan harga pembukaan, kemudian batang di bagian bawah adalah titik terendah, batang di bagian atas adalah harga tertinggi dan batang horizontal di sebelah kanan adalah harga penutupan.
Ketika batang horizontal sebelah kiri lebih tinggi dari batang horizontal sebelah kanan, maka terjadi bearish day di mana harga menurun dari penutupan hari yang lalu. Demikian juga sebaliknya, ketika horizontal kiri lebih rendah dari kanan maka harga meningkat dibanding penutupan hari yang lalu.
Candlestick Chart
Analis pada era modern ini lebih banyak menggunakan grafik forex candlestick. Tentunya jika trader bertanya apakah candlestick lebih baik dari bar chart? Maka jawabannya adalah tergantung dari preferensi masing-masing trader. Masing-masing grafik forex ini memiliki informasi yang sama, hanya representasi yang berbeda secara visual.
Candlestick chart diperkenalkan oleh Munehisa Homma (1724 – 1803) yang berasal dari Jepang. Pada masa itu aplikasi candlestick digunakan dalam perdagangan beras, dengan mencatat harga dan perubahannya, maka dapat ditemukan pola-pola candlestick yang kemudian digunakan untuk memprediksi pergerakan harga berikutnya.
Berikut adalah contoh grafik forex untuk candlestick yang diambil dari meta trader.
Pada candlestick ada istilah bullish dan bearish, bullish diberikan untuk candlestick yang memiliki harga penutupan di atas harga pembukaan. Sedangkan istilah bearish diberikan untuk candlestick yang memiliki harga penutupan di bawah harga pembukaan.
Selain daripada komponen harga open, high, low, dan close. Ada 3 istilah lain yang perlu diketahui oleh trader, yaitu:
Pola-pola Candlestick
Untuk memprediksi pergerakan harga pada candlestick maka dibentuklah pola-pola bullish dan pola-pola bearish. Banyak sekali jenis pola yang dapat digunakan, secara sekilas berikut adalah pola yang paling umum digunakan:
Pola 1 candlestick:
Pola 2 candlestick
Pola 3 candlestick
Pola candlestick bukanlah merupakan sebuah kepastian harga akan berubah sesuai dengan indikasi yang ditunjukkan oleh pola tersebut. Namun sesuai namanya merupakan indikasi dan paling baik jika digabungkan dengan analisa teknikal lainnya seperti analisa Support-resistance, Fibonacci retracement, Moving averages, pivot points, dan banyak analisa lainnya sesuai dengan selera anda.
Demikianlah penjelasan artikel ini mengenai jenis-jenis dari grafik forex.